2024-12-03

INTERNASIOANAL

Ternyata Polisi Terima 79 Laporan Tragedi Itaewon

 

qqseo.id – Korea Selatan mengungkapkan pihaknya menerima setidaknya 79 panggilan darurat beberapa jam sebelum Tragedi Pesta Halloween Itaewon. Laporan pertama yang di terima sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Berisikan kekhawatiran pelapor soal kemungkinan terjadi insiden karena kerumunan massa semakin ramai.

 

Setelah empat setengah jam dari laporan pertama petugas menerima panggilan darurat soal korban pingsan dan henti jantung pada perayaan Halloween. Padahal pelapor secara langsung menyebut ada risiko orang bisa tergencet sampai mati, ungkap kepolisian Korsel, Rabu (2/11). Dari transkrip 11 panggilan darurat yang terpublish, hanya satu yang di kategorikan sebagai kode 0. Kode 0 tersebut berarti petugas harus ke lokasi kejadian secepat mungkin. Tujuh panggilan lain masuk kategori “Kode 1” artinya agar laporan di prioritaskan, tetapi hanya empat kali polisi melihat ke lokasi kejadian. Polisi berargumen 11 panggilan yang menyebutkan risiko orang “dapat tergencet sampai mati” itu di nilai sebagai keluhan rutin dan tidak menimbulkan bahaya langsung.

 

Polisi menunjukkan tidak ada panggilan darurat ke nomor 119 sebelum Tragedi Pesta Halloween Itaewon terjadi. Call center 119 merupakan saluran telepon khusus pertolongan dan penyelamatan darurat serupa dengan 911 Amerika Serikat. Pusat operasi darurat 119 merilis bahwa panggilan darurat pertama adalah sekitar pukul 22:15, perkiraan waktu terjadinya bencana. Tim penyelamat darurat tiba 14 menit kemudian. Kepala polisi nasional Korsel Yoon Hee Keun mengakui bahwa pasukan keamanannya terlambat dalam mengatasi kerumunan itu, padahal sudah menerima banyak laporan. Polisi Korsel hanya mengerahkan 137 personel, sedangkan pengunjung mencapai 100 ribu orang. Namun pihak keamanan tidak siap untuk menghadapi kerumunan sebesar itu.

 

Baca Juga: Kevin Aprilio Menjadi Afliator Net89.

 

Penyidik Mengeledah Seluruh Kantor Polisi Seoul

 

Ternyata Polisi Terima 79 Laporan 4 Jam Sebelum Tragedi Itaewon

 

Tim penyelidik tragedi Itaewon memeriksa seluruh kantor polisi yang ada di Seoul hari ini, Rabu (2/11). Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengungkapkan para penyidik yang dibentuk oleh Badan Kepolisian Nasional (NPA) menggeledah delapan kantor wilayah tersebut. Salah satunya kantor polisi distrik Yongsan tempat insiden terjadi.

 

Penyidik juga menyita laporan internal serta dokumen yang berkaitan dengan laporan warga ke hotline darurat 112. Penggerebekan usai pihak berwenang Korea mendapat kritik dari publik, karena menempatkan sedikit aparat kepolisian pada lokasi insiden. Buntut kejadian ini, kepala kantor polisi Yongsan Lee Im Jae terkena skors oleh NPA Rabu ini. Lee diaggap lalai dalam bertugas mengatasi kerumunan Tragedi Pesta Hallowen Itaewon.

 

Menanggapi kelalaian itu, Kepolisian Korea Selatan akan melakukan penyelidikan terhadap kepala Kantor Polisi Yongsan Lee Im Jae dan petugas pemantau situasi Ryu Mi Jin selaku bagian dari Kepolisian Metropolitan Seoul. Mereka lalai dalam bertugas karena tidak segera merespon panggilan darurat dari para pelapor. Korsel berduka usai festival halloween Itaewon mengakibatkantewasnya banyak orang. Tercatat 156 orang meninggal dan ratusan orang mengalami luka-luka. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan, sampai saat ini penyebab insiden tersebut belum di ketahui.

 

Minimnya Petugas yang Bertugas Saat Tragedi Pesta Hallowen Itaewon

 

Jakarta – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol marah besar setelah mengetahui polisi lalai dalam menaggapi laporan tragedi Itaewon, Sabtu (30/10) lalu. Hanya 137 polisi yang bertugas di kawasan padat itu. Kenapa sedikit sekali polisi yang bertugas saat itu?

 

Kepala Biro Manajemen Ketertiban Umum Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan Hong Ki Hyun mengungkapkan pihaknya tidak memperkirakan akan terjadi insiden karena banyak orang berkumpul di Itaewon. Direktur Divisi Investigasi Kejahatan Kekerasan Kepolisian Korsel Oh Seung Jin berkata bahwa pemerintah belum memiliki prosedur khusus dalam mengatasi kerumunan massa yang terjadi secara spontan tanpa penyelenggara. Pihak kepolisian yang berjaga saat itu bukan untuk pengendalian massa.

 

Melainkan hanya untuk mencegah terjadinya kejahatan dan berbagai kegiatan ilegal lainnya. Akibat insiden yang terjadi pada Sabtu (30/10) lalu ini. Sampai-sampai Kepala Kepolisian Korea Selatan Yoon Hee Keun membungkukkan badannya untuk meminta maaf saat melakukan konferensi pers. Yoon akan bertanggung jawab atas tragedi paling mematikan bagi Korsel sejak 2014 itu. Polisi di sebut tidak cepat bertindak setelah menerima laporan tersebut. Karena kelalaian petugas Yoon pun meminta maaf.